Costa Merasa Karirnya Terbuang Sia-Sia Di Chelsea

Costa Merasa Karirnya Terbuang Sia-Sia Di Chelsea

Costa Merasa Karirnya Terbuang Sia-Sia Di Chelsea

Pemain depan timnas Spanyol, Diego Costa bisa terbilang mempunyai karier yang cukup bagus pada saat dia bermain di klub asal London Barat, Chelsea. Tapi, siapa yang bisa menyangka kalau sang pemain, Costa mengakatan bahwa dirinya telah menyesali kepindahan diriny ke klub asal London Barat itu.

Costa yang sempat direkrut oleh klub Chelsea dari klub lamanya asal Spanyol, Atletico Madrid pada awal musim 2014/2015 kemarin dan dia diboyong dengan banderol 35 juta pound sterling. Dengan bergabungnya dia ke klub Chelsea dia sudah sukses untuk meraih dua gelar piala liga Premier League dan juga satu gelar Piala Liga Inggris bagi klub London Barat tersebut.

Sangat diandalkan di lini serang klub Chelsea, Costa sukses mengumpulkan total sebanyak 59 gol dari 120 penampilannya bersama dengan klub. Sementara musim terbaiknya dilakoninya pada musim 2016/2017, pada saat dia berhasil mencetak sebanyak 22 gol dalam 1musim. akan tetapi, Costa juga tidak jarang sering berseteru dengan pemain lawan pada datu laga dan dia juga sering beradu argumentasi dengan sang manajernya sendiri yaitu Antonio Conte.

Itu terjadi di musim terakhirnya alias musim kedua Conte melatih Chelsea. Tepatnya musim lalu, Conte tiba-tiba saja menyingkirkan Costa dari tim utama karena dia sebal saat si pemain menjalin kontak dengan klub China di awal tahun 2017.

Costa Merasa Karirnya Terbuang Sia-Sia Di Chelsea

Setelah kejadian yang seperti itu hubungannya dengan sang manager, Conte juag tidak terselamatkan sebelum dirinya akhirnya kembali pindah ke klub awalnya Atletico Madrid pada awal 2018 ini. Sebelum Costa pindah ke klub lamanya dia sempatkan menghabiskan karirnya selama enam bulan terakhirnya di Chelsea tanpa diberi kesempatan untuk bermain walaupun dalam waktu sedetik saja.

Hal ini juga yang lantas membuat Diego Costa merasa geram dan juga mengaku kalau dirinya menyesal dan juga emosi karena dirinya pernah memperkuat klub Chelsea tersebut karena kariernya di sana berakhir dengan sangat tidak bahagia

“Itu merupakan momen yang sangat-sangat buruk bagi diri saya, akan tetapi itu semua bukan salahku. Orang-orang lain bebas untuk berkata apapun tentang diri saya, akan tetapi lihat saja secara berurutan kejadian yang terjadi; lihat dari sang pelatihnya, lihat Conte,” ujar Costa kepada media.

“Aku sudah salah karena pindah ke klub Chelsea, karena dengan melihat cara mereka menangani situasi yang ada. Lihat saja Diego Simeone dia itu merupakan salah satu pelatih yang memiliki sikap yang cukup blak-blakan, dan ketika dirinya tidak menyukai Anda, maka dia akan menunjukkanya secara dengan jelas,” sambungnya.

“Sebenarnya klub Chelsea bukan klub yang seperti itu. Aku sebenarnya mempunyai pilihan untuk kembali ke klub lama Athletico Madrid dan pada saat klub Chelsea menyuruh saya untuk berlatih bersama dengan tim cadangan, aku semakin meyakinkan diri saya untuk kembali ke klub lama saya yaitu Athletico Madrid, meski banyak sekali tawaran dari klub lain bagi diri saya.”

“Jika tidak, maka saya akan berusaha bertahan di Brasil bersama dengan keluargaku. Aku sudah harus bisa untuk menghabiskan hidupku bersama dengan keluarga. Aku juga memiliki sesuatu hal yang sama sekali tidak bisa dibeli dengan uang meskipun kamu memiliki banyak uang sekalipun,” tutup Costa.

 

Baca Juga: Italia Ditahan Imbang Polandia Pada Laga UEFA Nations League

Italia Ditahan Imbang Polandia Pada Laga UEFA Nations League

Italia Ditahan Imbang Polandia Pada Laga UEFA Nations League

Italia Ditahan Imbang Polandia Pada Laga UEFA Nations League LiGA A Grup 3

Italia di tahan imbang Polandia pada laga UEFA Nations League Liga A Grup 3 yang dilangsung di Stadion Renato Dall Ara, Bologna. italia sempat tertinggal terlebih dahulu sebelum menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Jorginho.

Laga baru berjalan enam menit , Polandia membuka ancaman ketika laga baru berjalan , Pentahanan Italia yang tidak ketat membuat pemain Polandia , Piotr Zielinski mendapatkan ruang untuk menendang bola, namun kiper Italia , Gianluigi Donnarumam masih berhasil menghalau bola.

Di Menit ke 26 , lini pertahanan Italia terus diuji , Grzegorz Krychowiak yang mengancam gawang Italia , Lagi-lagi kiper Donnarumma menunjukkan aksi penyelamatan , italia mencoba untuk melakukan serangan balik pada menit ke 38 melalui Federico , tetapi bola hasil tendangannya masih menyamping dari gawang Polandia yang di kawal Lukasz Fabianski.

Pada menit ke 41 , Polandia  unggul satu gol pada babak pertama . Zielinskai mengantarkan Polandia memimpin keunggulan satu gol melalui tendangan di menit akhir babak pertama membobol gawang Italia , Donnarumma tidak mampu menghalau bola yang mengarah ke  arah gawang.

Memasuki babak kedua , Italia mencoba bangkit , namun Bernardechi kembali membuang peluang  untuk mencetak gol , peluang italia di menit ke 53. namun tidak dapat dimanfaatkan pemain italia dengan baik.

Italia Ditahan Imbang Polandia Pada Laga UEFA Nations League

Laga babak kedua sudah berjalan pada menit ke 77 , Italia mendapatkan hadiah pinalti oleh wasit , setelah pemain Polandia Jakub melakukan perlangaran terhadap salah satu pemain Italia di kotak pinalti , Jorginho yang menjadi eksekutor berhasil memperdaya kiper Polandia dan membuat kedudukan menjadi imbang.

Skor 1 – 1 menjadi hasil imbang  laga antara Italia dan Polandia , pada laga berikutnya di UEFA Nations League , Italia akan menghadapi Poltugal pada 10 September 2018 , sedangkan Polandia akan menjalani laga uki coba dengan melawan Republik Irlandia pada 11 September 2018.

Berikutnya susunan pemain Italia Versus Polandia di laga UEFA Nations League Grup 3 :

ITALIA 4 – 3 – 3 : Gianluigi Donnarumma , Leonardo Bonucci , Davide Zappacocsta , Giorgio Chiellini , Lorenzo Pellegrini , Cristiano Biraghi , Federico Bernardeschi, Mario Balotelli , Jorginho , Lorenzo Insigne , Mario Balotelli.

Pelatih : Roberto Mancini

POLANDIA 4 – 4 – 1 – 1 : Lukasz Fabianski , Lukasz Fabianski , Bartosz BereszynskI , Jan Bednarek , Rafal Kurzawa , Arkadiusz Reca , Grzegorz Krychowiak , Mateusz Klich , Jakub Blaszczykowski , Robert Lewandowski , Piotr Zielinski.

Pelatih : Jerzy Brzeczek.

 

Baca Juga: Sevilla Penantang Madrid Selanjutnya

Sevilla Penantang Madrid Selanjutnya

Sevilla Penantang Madrid Selanjutnya

Sevilla Penantang Madrid Selanjutnya

Kepala pelatih klub Real Madrid pengganti Zidane, Julen Lopetegui sangat antusias dalam menyambut laga yang akan mempertemukan klub asuhannya dengan melawan klub Sevilla. Lopetegui merasa kalau dirinya saat ini sangat tertantang dengan melihat performa yang sudah diperlihatkan olhe klub Sevilla.

Real Madrid yang akan menjalani laga tandang ke markas klub Sevilla pada lanjutan pertandingan pekan keenam La Liga Spanyol di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, pada hari Kamis  dini hari WIB.

Produktivitas gol yang ditunjukkan oelh klub Sevilla menjadi salah satu sorotan yang sangat penting bagi pelatih Real Madrid, Lopetegui. Sejauh ini, mereka merupakan salah satu tim paling produktif dari tiga pertandingan awal di La Liga Spanyol dengan sudah mencetak sebanyak 10 gol, berada di belakang klub Barcelona dan juga Real Madrid.

Fakta itu merupakan salah satu hal yang ingin diwaspadai oleh Lopetegui dan juga hal itu juga bisa menambah motivasi bagi Real Madrid dalam hal untuk menghadapi klub Sevilla. Kemenangan dan juga meraih tiga point menjadi suatu target yang harus bisa diraih oleh Lopetegui dari Ramon Sanchez Pizjuan kadang Sevilla.

 

Sevilla Penantang Madrid Selanjutnya

“Kami akan menghadapi salah satu klub yang merupakan salah satu tim top, dengan beberapa jumlah pemain-pemain yang memiliki kecepatan dan gampang menyerap semua pendekatan yang dilakukan oleh Pablo Machin. Mereka klub yang bisa bermain dengan menggunakan pola 5-3-2 ataupun pola 5-2-3. Mereka merupakan salah satu klub yang mampu menyulitkan semua rivalnya dan sanggup mencetak banyak gol,” ujar Lopetegui seperti dilansir situs resmi klub.

“Itu merupakan salah satu hal yang bisa memotivasi kami dan bisa untuk bermain baik melawan rival yang akan terus mendorong kami dalam tantangan yang sesungguhnya dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.”

“Salah satu motivasi terbesarollingan dari kami adalah untuk bisa meraih tiga poin penuh dalam lawatan mereka melawan klub Sevilla. Pertandingan ini akan menjadi sangat melelahkan di stadion yang seperti benteng tersebut,” imbuh Lopetegui.

Real Madrid saat ini sedang bersaing ketat dengan klub Barca pada posisi teratas klasemen sementara La Liga Spanyol. Dengan sama-sama berhasil mengoleksi 13 poin, Madrid hanya kalah dalam hal selisih gol dari Lionel Messi dkk.

 

Baca Juga: Manchester City di tumbangkan Lyon di Etihad Stadium

Manchester City di tumbangkan Lyon di Etihad Stadium

Manchester City di tumbangkan Lyon di Etihad Stadium

Manchester City di tumbangkan Lyon di Etihad Stadium

Manchester City secara mengejutkan tumbang di kandang sendiri setelah di tekuk oleh Olympic Lyon 1 – 2 pada ajang liga Champions. Manchester City menghadapi Lyon di Etihad Stadium pada hari kamis 20/9/2018 dini hari wib. dan City pun tidak bisa ditemani oleh sang pelatih yang sedang terkena Skorsing sehingga harus melihat anak asuhnya bermain dari tribune Stadion.

Arteta pun tunjuk menjadi pengganti Guardiola di tepi lapangan untuk mengatur para pemain. sebagai Asisten manajer Manchester City Arteta pun mengakui kalau kekalahan timnya tampil kurang bagus di laga tersebut.

Meski di unggulkan, Manchester City tampil dengan buruk sehingga mengalami kekalahan. Lyon berhasil membuat dua gol terlebih dahulu melalui Gol dari Maxwel Gnaly Cornet dan Nabil Fekir pada babak pertama. kemudian manchester City hanya bisa memperkecil skor menjadi 1 – 2 pada babak kedua melalui Bernardo Silva.

Hasil tersebut membuat sebuah rekor buruk bagi Manchester City di ajang Liga Champions. sebab si biru langit adalah tim pertama dari inggris yang mengalami kekalahan di empat pertandingan beruntun Liga Champions. selain itu manchester city memutuskan kemenagan beruntun mereka musim ini setelah meraih lima kemenangan dan satu hasil seri dalam tujuh laga.

Manchester City di tumbangkan Lyon di Etihad Stadium

Arteta pun tidak akan menyalahkan kekalahan tersebut karena tidak ada Pep Guardiola Di pinggir lapangan untuk memberikan arahan kepada pemain. demikian pula dengan lesunya Atmosfer di Etihad Stadium membuat para pemain menjadi tidak bersemangat.

Sebenarnya jika Pep Guardiola berada di sisi lapangan, Manchester City tidak akan mengalami kekalahan. akan tetapi tidak bisa di pastikan juga. karena para pemain memulai tempo dengan lambat dan tidak konsisten. para pemain pun terlihat kalah berduel dengan para pemain Lyon yang begitu agresif.

Dan para pemain pun tidak terbiasa dengan tipe penonton seperti di liga Champions sebelumnya. kami terbiasa dengan orang orang yang mendukung tim seperti orang orang gila yang berteriak. tapi itu tidak menjadi alasan atas hasil yang kami dapat dari pertandingan tersebut, Ungkap Arteta,

 

Baca Juga: Neymar Seperti Artis Hollywoodnya Sepakbola

Neymar Seperti Artis Hollywoodnya Sepakbola

Neymar Seperti Artis Hollywoodnya Sepakbola

Neymar Seperti Artis Hollywoodnya Sepakbola

Akhir-akhir ini pemain berkebangsaan Brazil dan mega bintang asal PSG, Neymar mendapatkan kritikan salah satu pemain dialamatkan oleh Joey Barton. Pesepakbola yang berasal dari timnas Brasil itu diibaratkan olehnya seperti artis “Kim Kardashian”-nya dari dunia sepakbola.

Penampilan dari Neymar sendiri sering menjadi sorotan dalam waktu setahun terakhir ini apalagi pada saat event Piala Dunia 2018 kemarin. Maklum saja hal tersebut terjadi dikarenakan setelah usai dirinya berhasil memecahkan rekor transfer pada saat dirinya berhasil diboyong oleh tim kaya raya asal Prancis, Paris Saint-Germain dari tim Barcelona, pemain yang berusia 26 tahun itu pun selalu dituntut untuk bisa memperlihatkan dan juga menunjukkan kualitasnya pada saat berada di lapangan hijau.

Pada Piala Dunia 2018 kemarin sempat menjadi suatu puncak kritikan yang ditujukan kepada Neymar. Alasan harus bisa berhasil membawa negaranya untuk menjadi juara Piala Dunia di Rusia, Neymar ternyata gagal untuk bisa mengangkat performa dari timnya tersebut sehingga mereka harus gugur pada babak perempat final. Selain hal itu, Neymar juga sempat dituding kalau dirinya lebih banyak melakukan diving pada saat pertandingan.

Terakhir kali, Neymar sempat gagal untuk membawa timnya PSG menang atas tim Liverpool pada matchday pertama pertandingan Liga Champions 2018/2019. Dibuat hingga tidak bisa  berkutik sama sekali oelh para pasukan dari tim The Reds, Neymar dan PSG-nya harus mengakui keungguklan dan tumbang 2-3 di kandang Liverpool yaitu Anfield.

Neymar Seperti Artis Hollywoodnya Sepakbola

Menurut Barton, yang cukup dikenal sebagai salah satu pemain yang bengal semasa pada saat dia masih aktif bermain, menjuluki Neymar seperti artis Hollywood “Kim Kardashian”-nya dunia sepakbola. Kardasian sendiri dia merupakan salah satu atris perempuan asal Amerika Serikat yang lebih sering dicap sebagai artis yang kerap membuat berita yang cukup kontroversial ketimbang karyanya yang lebih baik untuk di layar kaca.

“Saya pikir kalau dia merupakan “Kim Kardashian”-nya dunia sepakbola,” sindir Barton kepada L’Equipe.

“Neymar sebenarnya bukanlah merupakan salah satu pemain terbaik di dunia saat ini, kita semua sudah melihat semua hal tersebut pada saat di Rusia waktu kemarin. Dia bahkan tidak bisa disejajarkan dan tidak selevel dengan Cristiano Ronaldo maupun dengan Lionel Messi sekalipun, dan masih ada lebih banyak lagi pemain lain yang lebih baik dan juga lebih bagus lagi darinya.”

Neymar, hanya merupakan sebuah fenomena yang berada di dunia sepakbola, dia lebih menjadi fenomena bagi dunia periklanan saja, sama seperti Kardashian,” tandas pria yang kini sudah menjadi manajer salah satu tim sepakbola itu.

Baca Juga: Meski Ada Ronaldo Tidak Menjamin Juventus Sukses Di Champions